Osama is dead. So What?

Pas pertama lihat timeline twitter yang dipenuhi dengan isu bahwa Osama bin Laden meninggal, yang ada dipikran gue waktu itu datar - datar saja, apa sih pentingnya osama buat hidup gue? kenapa mati Osama mesti dirayain oleh seantero umat manusia di dunia? Ya pikiran apatis yang mungkin mewakili pikiran orang lain yang semacam gue ini yang buta akan demokrasi dan kedamaian.
 Masa bodo amat Osama mau mati atau dia masih hidup, karena yang gue percaya sih kalo dia itu juga antek - antek Amerika juga, pencitraan Osama sebagai seorang teroris memang disengaja oleh Amerika dan sekutunya yang selalu mendukung kemajuan Israel. Itu sih faham konspirasi yang gue percaya, terserah kalian mau ikut percaya atau enggak juga, itu hak kalian dan kalian juga punya pikiran yang beda sama gue, ya jelas kita beda otak, beda kepala dan itu indah buat gue kalau banyak perbedaan yang ada antara kita.
Terus lagi yang gue yakini, meskipun Osama telah mati, Amerika dan sekutunya itu ga akan mungkin menarik pasukannya dari daerah Timur Tengah sana. Pasti mereka mempunyai beberapa dalil yang akan memperkuat kedudukan mereka disanalah. Yang gue denger sih mereka akan tetep memerangi kelompok pemberontak yang ada di sana, jadi perdamaian yang mereka agungkan mustahil buat terealisasikan. Karena menurut faham konspirasi yang gue percaya, Amerika di sana tuh bukan mencari teroris atau membuat perdamaian melainkan untuk menguasai ladang - ladang minyak di Arab sana, dan mensukseskan rencana New World Order mereka.
Kalo mau tahu lebih lanjut tentang New World Order, konspirasi 9/11, atau apapun itu tinggal search aja di google atau di apapun lah, gue males nerangin disini, kepanjangan dan lagi males aja kalau nulis lagi. Dan hati - hati kalau mau nyari iman kalian jangan rubah ya, yakin aja sama apa yang kalian yakini itu benar.
Balik lagi deh ke masalah Osama mati. Yang paling mengherankan pikiran gue, kenapa orang pada merayakan kematian seseorang sih? Manusiawi gak sih yang begitu? Kalau kata gue sih enggak, mereka sama saja dengan Osama yang mereka tertawakan. Gak ada bedanya lah, masa orang mati ditertawain. Hebat lah pencitraan yang dilakukan oleh Amerika sehingga menimbulkan rasa benci yang teramat. Pencitra burukan Islam lewat propaganda yang dibuat. Salut lah gue sama konspirasi yang kalian bikin secara rapih. Hey kalian yang mensyukuri matinya Osama, gue mau tanya ada manfaat apa yang kamu dapet? Gak merasa risihkah kalian melihat orang mati malih bersyukur? Mendingan jadi gue aja yang apatis kalo mau kayak gitu caranya. Kalau orang -  orang mensyukuri matinya seorang pembunuh bukannya dia sama juga dengan pembunuha kan? Kurang lebih sama lah kejinya, gak ada bedanya, mau membunuh seberapa banyak orang yang dibunuh oleh pembunuh tersebut, ketika kita mensyukuri kalo pembunuh itu mati, maka kita sama saja. Membunuh ya membunuh gak ada bedanya.
Kenapa kalian gak mikirin gimana nistanya tindakan Amerika, NATO, atau apalah yang sedang berkecamuk di Timur Tengah sana ketika membunuh anak kecil, orang tua, orang tak berdaya lainnya. Itu tindakan yang manusiawi gak sih? Apakah terpikir dibenak kalian hal tersebut. Kita semua keji, kita semua bajingan, kita semua gak manusiawi, kita semua pembunuh dan kita semua teroris.
Tragedi 9/11 yang telah memakan korban di Amerika dan ribuan korban yang jumlahnya berkali-kali lipat dari korban WTC tersebut, ini kah jalan yang dijalankan Amerika buat menegakan demokrasi yang mereka agungkan? Perdamaian diselesaikan dengan cara perang? Perdamaian harus menumbalkan ribuan kepala, harta dan juga kebebasan?
Sekali lagi gue tegasin, gue bukan pro-Amerika atau pro-Osama, gue cuman gak percaya kalo Osama itu memang seorang teroris, yang gue percaya dia itu antek - antek Amerika juga, dan peristiwa 9/11 itu hanyalah rekayasa Amerika buat menginvasi Iraq dan negara - negara Arab lainnya. Pernah lihatkan film Avatar? Nah kurang lebihnya seperti itu proses konspirasinya. Gue gak tau yang sebenarnya, tapi itu nalar pikiran gue, yang tahu yang sebenarnya hanyalah pencipta aku, kamu dan dia.

No comments: