Extreme Vaginal - Anthem for Every Kill Moments

Kembali lagi saya mereview sebuah album dari band yang brutal death metal dan sedikit bercampur dengan grindcore ini bejudul "Anthem fo Every Kill Moments". Band yang bernama Extreme Vaginal ini  memuat 18 lagu dalam album ini, jumlah lagu yang sangat banyak, namun tidak lah aneh bagi sebuah band yang beraliran grindcore karena rata-rata lagunya itu berdurasi pendek. Lagu berdurasi terpendek di album ini hanya berdurasi 7 detik tak kurang tak lebih, namun walau begitu lagu 7 detik itu masih terbungkus dengan balutan distorsi gitar dari growl yang mencekam.
Lagu yang berdurasi paling panjang pun hanya 2:34 detik saja. Album ini pas buat para penikmat grindcore yang dibaluti dengan aroma death metal. Lagu yang mampu membuat kepala headbanging  menggulung-gulung adalah lagu yang berjudul "Membunuh atau Terbunuh", ini selain berdurasi cukup lama, balutan yang ada pada lagu ini membuat kepala tak henti untuk mengangguk.  
Hails \m/

Before I Die - Rekonstruksi Kematian

Ini dia EP album yang dirilis pada tahun 2011, ini hasil karya barudak Bandung, band yang beralin brutal death metal ini bernama "Before I Die".
Di dalam album ini disajikan kegelapan yang ada pada sisi brutal death metal yang dikeluarkan oleh masing -  masing personil. Di track pertama yang merupakan, kita sudah diajak untuk headbanging, permainan yang cukup rapih boleh saya bilang, kasarnya betotan bass terdengar menghatam bersautan dengan raungan gitar yang membahana. Beralih ke lagu selanjutnya yang berjudul "Sebelum Aku Mati" yang berdurasi 2 menit 58 detik ini, diawali distorsi gitar kasar, dilanjutkan dengan growl yang menghentak seperti tercekik, ini lah ciri khas death metal yang sering didengar, beat and blast drum bersautan, mungkin lebih mirip terinfluence oleh Jasad yang lebih dahulu meramaikan dunia death metal.
Lagu ketiga  yang berjudul "Emosi Jiwa Membara" benar - benar membikin emosi jiwa menjadi membara, bayangkan saja hentakan beat drum yang cepat dipadu dengan gulungan distorsi gitar, ditambah cabikan bass, dan pekiknya growl yang keluar membuat semuanya terasa gila dan muak. Yeah, saya suka beat yang ada di lagu ini. Beralih ke lagu selanjutnya "Pembataian Sang Pendusta" tidak ada yang aneh di lagu ini, karena masih ada dalam pakem brutal death metal yang sebagai mana mestinya. Yang membuat asik untuk headbanging adalah kembali ketukan beat drum yang menggema, namun terdengar sedikit pengaruh dari grindcore di beberapa bagian.
Untuk lagu pamungkas yang berjudul "Reconstruction of Murder" lebih terdengar dan membawa aroma chaos lebih dalam, patut untuk dijadikan sebagai lagu andalan untuk didengarkan, membayangkan kalau circle pit dengan lagu ini mugkin bakal terasa afdol. Untuk album ini mungkin sekian dulu, sampai ketemu lagi di review yang berikutnya. Hails \m/