Saat menginjakan kakinya di sekolah dasar atau yang lebih populer di sebut SD. Manis tumbuh dengan cepat. Tapi, pas hari pertama masuk sekolah, ternyata Manis tidak masuk. Apa sebenrnya yang terjadi????
Ternyata, hari - hari pertama masuk sekolah, ternyata Manis baru saja di sunat. Menggengilkan memang, biasanya anak laki - laki itu di sunat waktu masih kecil, tetapi Manis di sunat waktu masuk SD. Di sekolah manis langsung di pilih sebagai seorang wakil rakyat ( Wakil KM ). Namanya juga anak kecil, yang masih "budak beureum" susah untuk di atur. Emang dasarnya manis itu orang yang cerdas, dia selalu mendapatkan ranking di kelasnya.
Ada prestasi yang membanggakan dari Manis, dia pernah menjadi juara lomba melukis tingkat kabupaten. Waktu itu ia mendapat uang pembinaan sekitar 150ribu, dulu uang segito besar nilainya. Gak kaya sekarang uang sebanyak itu cuma cukup buat sehari.
Manis pun selalu mendapat ranking, dari kelas 1 - 6 dia selalu mendapat ranking. Tapi sayang cerita manisnya Manis ini harus di ikuti dengan cerita duka, karena pada waktu Manis kelas 4 dia harus kehilangan kakeknya tercinta. Menyedihkan memang, di tinggal seseorang yang begito mencintai dia, meskipun waktu itu dia teramat polos tapi dia cukup merasakan kehilangan yang dalam.
Saat itu, tak akan ada lagi kakek yang memanjakan Manis, tak akan ada lagi yang membelikan makanan kesukaannya "UTA". Hal itu tak akan terulng lagi.
Waktu pun terus bergulir, akhirnya Manis masuk ke sekolah yang lebih tinggi. Di sini dia jalani sama saja seperti waktu di SD. Dia tidak menemukan cintanya di SMP.
Poor Manis....