Burgerkill Concert "Venomous Alive"
Siliwangi Stadium, Bandung
September, 24th 2011
Di acara ini saya kembali turun ke moshpit area dan ikut pogo juga.
Bloody awesome show
Titik Putih? Adakah?
Cahaya..
Menimbulkan kegelapan dalam diri
Menasibihkan ketidakmampuan diri
Angan yang jadi boomerang
Melawan altar ego dalam diri yang kian menggelora
Hitam...
Menerangkan kepasrahan diri
Mencerahkan kegundahan alami yang terbuai akan nafsu neraka
Kelam pekat darah yang hitam suci
Mengukung kebebasan yang semakin bebas terasa
Kelam..
Pekatkan jiwa dalam balutan bau neraka
Membakar raga yang terlilit oleh keputusasaan
Ringkih batin tak seperti raga yang terlihat tegar
Cara yang memudarkan mimpi buruk
Kemurungan
menanti di setiap sudut ruangan jiwa yang nampak
Kekalahan atas diri sendiri
Berdiri di tengah bangkai batin sendiri yang makin membusuk
terkutuk....
Tuhan, aku ingin ..........
Menimbulkan kegelapan dalam diri
Menasibihkan ketidakmampuan diri
Angan yang jadi boomerang
Melawan altar ego dalam diri yang kian menggelora
Hitam...
Menerangkan kepasrahan diri
Mencerahkan kegundahan alami yang terbuai akan nafsu neraka
Kelam pekat darah yang hitam suci
Mengukung kebebasan yang semakin bebas terasa
Kelam..
Pekatkan jiwa dalam balutan bau neraka
Membakar raga yang terlilit oleh keputusasaan
Ringkih batin tak seperti raga yang terlihat tegar
Cara yang memudarkan mimpi buruk
Kemurungan
menanti di setiap sudut ruangan jiwa yang nampak
Kekalahan atas diri sendiri
Berdiri di tengah bangkai batin sendiri yang makin membusuk
terkutuk....
Tuhan, aku ingin ..........
Makan Gak Makan Asal Ngumpul? Ketinggalan Zaman?
Sudah lama dan mungkin sudah mengakar di kehidupan masyarakat Indonesia, istilah "makan gak makan asal ngumpul" sudah bersemayam lama dipikiran mereka. Menjadikan sebuah kebersamaan, naik rasa lapar maupun rasa puas.
Gak memandang apa itu table manner yang ada hanya rasa solidaritas tinggi yang dijunjung. Rasa solidaritas itu memang membuat rasa gotong royong menjadi hal yang lumrah bagi beberapa masyarakat, terutama bagi masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai - nilai kearifan lokal.
Apa masih "in" kalo slogan "makan gak makan asal ngumpul" pada saat ini? Itu mejadi jawaban yang relatif bagi tiap - tiap orang. Setiap orang mempunyai interpretasi yang berbeda mengenai hal ini, opini pribadi saya sih mengenai kata ini sudah tidak laku lagi.
Banyak alasan yang mendorong saya bahwa hal tersebut memang sudah layak tidak saat ini. Lihat saja, orang - orang mulai hidup lebih individualistis, dan mengesampingkan hal - hal yang menjunjung tinggi rasa kebersamaan. Kecenderungan yang lain adalah orang - orang lebih sering bekerja sama dalam hal yang bersifat negatif. Untuk hal positif dirasa sangat kurang.
Orang - orang sekarang lebih mementingkan kepentingan pribadi, dan mengendalikan kepentingan orang banyak demi kepentingan pribadi mereka sendiri.
Bayangan (Bukan Bayangan Cermin)
Bayangan...
Jelas sekali, setiap orang dengan tubuh sekecil tikus atau sebesar gajah bakal mempunyai bayangan yang aku selalu bersamanya ketika ada cahaya yang meneranginya. Bayangan yang muncul selalu berwarna gelap jarang sekala ada bayangan seseorang yang memiliki warna yang cerah, meskipun cahaya yang menyinari tubuh orang tersebut berkelap-kelip dan juga berwarna-warni.
Lupakan saja dulu ilmu-ilmu eksak yang telah masuk ke otak, hukum cahaya atau pun sebagainya. Bayangan yang membentuk tubuh kita meskipun tidak secara persis sama, namun yang jelas bayangan itu berwarna gelap, ini mengindikasikan bahwa di setiap benda memiliki sisi gelap.
Ya, sisi gelap ini lah yang kerap terlupakan dan mungkin akan selalu terlupakan.
Semakin Gelap
Kemampuan diri ini hanya memaki
Tanpa kekuatan
Jiwa kerdil, dan kian berkarat kian menjadi
Cacat jiwa semakin terlihat nyata
Lawan besar yang kasat mata
Membutakan batin
dan jiwa ini semakin terpenjara
Kian mendalam
dan lebih kelam
Jatuh terhayut memang sudah suratan
Tapi bukan ini yang diinginkan
Melawan ketidakmampuan diri ini
Sia - sia
Putus Asa
Tak ada harapan yang terpancar
Semuanya telah terkubur dalam jiwa yang berkarat
Menajam sudah luka di jiwa
Luka di raga tak seperti luka di jiwa
Lebih menyedihkan dan merasa terasingkan
Menua namun tak beranjak dari kotak
Tetap konstan dengan keadaan yang sama
Kemuakan dimakan sendiri
Kehancuran sudah menanti atau bahkan sudah dimulai
Tak ada jawab pasti
hanya mungki dan tak mungkin
Semakin dilawan, semakin kuat untuk ditantang
Kerdilkan jiwa dalam batin yang kian terkukung
Tak pernah mengerti jawaban yang dicari
buta akan hidup ini
tapi tidak ingin mengakhiri
Hidup ini terasa sia - sia
Semakin terpuruk dan terlilit
Ketidakmampuanku melawan diriku sendiri
Fuck!
Aku tak pantas.
Aku ini karat yang semakin berkarat
Menimbulkan luka yang mematikan
Tak ada!
Hilang!
Kelam!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Tanpa kekuatan
Jiwa kerdil, dan kian berkarat kian menjadi
Cacat jiwa semakin terlihat nyata
Lawan besar yang kasat mata
Membutakan batin
dan jiwa ini semakin terpenjara
Kian mendalam
dan lebih kelam
Jatuh terhayut memang sudah suratan
Tapi bukan ini yang diinginkan
Melawan ketidakmampuan diri ini
Sia - sia
Putus Asa
Tak ada harapan yang terpancar
Semuanya telah terkubur dalam jiwa yang berkarat
Menajam sudah luka di jiwa
Luka di raga tak seperti luka di jiwa
Lebih menyedihkan dan merasa terasingkan
Menua namun tak beranjak dari kotak
Tetap konstan dengan keadaan yang sama
Kemuakan dimakan sendiri
Kehancuran sudah menanti atau bahkan sudah dimulai
Tak ada jawab pasti
hanya mungki dan tak mungkin
Semakin dilawan, semakin kuat untuk ditantang
Kerdilkan jiwa dalam batin yang kian terkukung
Tak pernah mengerti jawaban yang dicari
buta akan hidup ini
tapi tidak ingin mengakhiri
Hidup ini terasa sia - sia
Semakin terpuruk dan terlilit
Ketidakmampuanku melawan diriku sendiri
Fuck!
Aku tak pantas.
Aku ini karat yang semakin berkarat
Menimbulkan luka yang mematikan
Tak ada!
Hilang!
Kelam!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Subscribe to:
Posts (Atom)