Indonesia Mentas di Piala Dunia


            Piala Dunia adalah hajatan terbesar para pencinta sepak bola. Semua negara ingin mendapatkan trofi piala dunia ini, begitu juga dengan Indonesia. Mungkin hanya mimpi – mimpi bagi para pencinta sepak bola tanah air apabila ingin melihat Indonesia masuk putaran final piala dunia. Karena untuk mentas saja di putaran final di rasa sangat sulit bagi Indonesia. Kita hanya mampu bersaing di ajang kualifikasinya saja. Itu pun sering jadi bulan – bulanan musuh, di ajang regional ASEAN saja kita tertinggal oleh negara tetangga padahal kita tahu dulu bahwa Indonesia adalah Macan Asia Tenggara.
Namun, asa untuk masuk putaran final piala dunia tidak pernah surut dari ibu pertiwi, buktinya saja PSSI mencanangkan agar pada tahun 2022 agar Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia. Mungkin hal ini dipandang cukup realistis ketimbang melewati fase kualifikasi, karena bila kita menjadi tuan rumah bisa dipastikan kita bisa masuk putaran final piala dunia.
Untuk mewujudkan hal tersebut tudak lah mudah, kita harus banyak berbenah, mulai dari memperbaiki stadion – stadion yang ada, apabila perlu membangun stadion yang baru, juga memperbaiki fasilitas transportasi yang ada, selain itu juga fasilitas umum lainnya. Adapun hal lain yang harus diperhatikan adalah persaingan dengan negara – negara lain yang ingin menjadi tuan rumah.
Menjadi tuan rumah bukan jalan satu – satunya untuk lolos ke putaran piala dunia. Jalan lain adalah dengan cara lolos dari fase kualifikasi tentunya. Meskipun di rasa berat, dalam dunia sepak bola tidak ada hal yang tidak mungkin, buktinya saja beberapa waktu lalu Irak mampu menjuarai Piala AFC meskipun sedang dilanda krisis di negaranya.
Untuk lolos ke fase berikutnya, timnas kita harus benar – benar mendapatkan energi baru. Harus ada regenerasi pemain di tubuh timnas kita, jangan hanya menggunakan jasa pemain yang itu – itu saja, walaupun pemain yang bersangkutan sudah banyak menyumbangkan konstribusi  bagi Indonesia. Sistem liga di negara kita sudah mengalami kemajuan, yaitu menuju ke arah profesional, seharusnya hal ini memberikan dampak yang bagus bagi persepakbolaan kita.
Selain itu juga, sistem yang ada harus mengalami perubahan kearah yang lebih baik. Dan yang paling penting, manajemen PSSI harus mengalami perubahan, masa seorang tersangka masih bisa menjabat ketua umum. Ini sangar melakukan apalagi FIFA sudah menegur PSSI mengenai hal ini. Apakah tidak ada orang lain lagi di Indonesia yang bisa menjabat sebagai ketua umum? Seharusnya yang menjabat posisi – posisi pentng di PSSI adalah orang yang mengerti tentang bola bukan seorang pengusaha. Lihat saja Jerman, mereka mempercayakan ketua asosiasi sepak bolanya kepada Franz Backenbauer, salah seorang mantan pemain sepak bola, di tubuh PSSI harus ada revolusi.
Untuk mewujudkan harapan bangsa Indonesia agar bisa mentas di ajang piala dunia kita harus banyak berbenah, mulai dari pemain, manajemen, dan sistem yang ada pun harus dibenahi. Jangan hanya masuk putaran final piala dunia sebagai tuan rumah saja, kita harus memperlihatkan kekuatan negara kita yang berpenduduk lebih dari 200 juta jiwa ini.

No comments: