Semuanya pasti bermula dari bangun, ketika matahari sudah menyapa masih terasa berat untuk beranjak dari teras yang cukup dingin untuk mengambil air wudlu. Mudah untuk orang sehat, tapi ketika tubuh dilanda flu hal tersebut sangatlah susah untuk dilaksanakan.
Sarapan dengan bubur yang sama-sama berbahan dasar beras tidak sanggup untuk memenuhi isi perut ini yang memang selalu lapar di pagi hari. Mandi dengan keadaan yang tertatih dan hidung tersumbat membuat badan susah untuk menjadi bugar.
Pergi ke Bandung setelah itu, menjalani perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 4 jam, ditemani orang-orang yang berdesakan untuk mencapai tujuan masing-masing. Sempat terjadi merger penumpang yang membuat angkutan umum ini menjadi penuh sesak yang tadinya cukup luas untuk sekedar meluruskan kaki orang yang tinggi ini. Di perjalanan juga terjadi hal yang menambah waktu tempuh semakin lama, ban bocor yang di tempat yang lumayan panas, membuat penyakit flu ini semakin terasa bebal menutupi hidung ini untuk bernafas. Ya itulaj yang terjadi diperjalan, sulit untuk bernafas menjadi pengalaman lebih untuk tetap menghargai makna hidup yang ada.
Di Bandung, setelah singgah beberapa menit di kosan, kaki ini langsung saja melangkah menuju kampus untuk bimbingan di kampus yang leading and outstanding ini, dan yang cukup memilukan adalah, ketika Megatron terpampang megah di depan Isola sebagai salah satu media untuk promosi, mengisi formulir harus dilaksanakan secara manual. Kampus lain yang belum mempunyai Megatron pun sudah bisa untuk registrasi secara on-line, entah tahu apa yang salah, sistem nilai secara on-line pun banyak yang salah atau kurang akurat. Ya sudah lah, bersyukur saja masih bisa menikmati bangku kuliah ini dengan manis.
Bimbingan kali ini banyak sekali perubahan yang terjadi, harus ada pas foto, mungkin untuk tabulasi data mahasiswa yang lebih baik di masa yang akan datang. Transkrip nilai masih wajar dan memang dari tahun kemarin juga sudah ada. Alhamdulillah bimbingan pun selesai dengan cukup memuaskan. Lanjut pergi lagi keluar kota, memusingkan otak dan melemahkan raga, namun apa mau dikata, mungkin itulah yang harus aku lakukan. Banyak pelajaran yang bisa aku dapat disana.
Ku tutup hari itu dengan mendengarkan beberapa lagu yang mampu menyejukan pikiran, tak lupa ku telan obat untuk meredakan fluku ini. Karena alasan kesehatan maka kuputuskan untuk tidak begadang seperti biasanya. Sebelum ku tutup mata, tak lupa aku melanjutkan main PES yang sudah ketinggalan zaman.
"Hidup tidak semudah dengan khayalan yang ada"
Pergi ke Bandung setelah itu, menjalani perjalanan yang memakan waktu kurang lebih 4 jam, ditemani orang-orang yang berdesakan untuk mencapai tujuan masing-masing. Sempat terjadi merger penumpang yang membuat angkutan umum ini menjadi penuh sesak yang tadinya cukup luas untuk sekedar meluruskan kaki orang yang tinggi ini. Di perjalanan juga terjadi hal yang menambah waktu tempuh semakin lama, ban bocor yang di tempat yang lumayan panas, membuat penyakit flu ini semakin terasa bebal menutupi hidung ini untuk bernafas. Ya itulaj yang terjadi diperjalan, sulit untuk bernafas menjadi pengalaman lebih untuk tetap menghargai makna hidup yang ada.
Di Bandung, setelah singgah beberapa menit di kosan, kaki ini langsung saja melangkah menuju kampus untuk bimbingan di kampus yang leading and outstanding ini, dan yang cukup memilukan adalah, ketika Megatron terpampang megah di depan Isola sebagai salah satu media untuk promosi, mengisi formulir harus dilaksanakan secara manual. Kampus lain yang belum mempunyai Megatron pun sudah bisa untuk registrasi secara on-line, entah tahu apa yang salah, sistem nilai secara on-line pun banyak yang salah atau kurang akurat. Ya sudah lah, bersyukur saja masih bisa menikmati bangku kuliah ini dengan manis.
Bimbingan kali ini banyak sekali perubahan yang terjadi, harus ada pas foto, mungkin untuk tabulasi data mahasiswa yang lebih baik di masa yang akan datang. Transkrip nilai masih wajar dan memang dari tahun kemarin juga sudah ada. Alhamdulillah bimbingan pun selesai dengan cukup memuaskan. Lanjut pergi lagi keluar kota, memusingkan otak dan melemahkan raga, namun apa mau dikata, mungkin itulah yang harus aku lakukan. Banyak pelajaran yang bisa aku dapat disana.
Ku tutup hari itu dengan mendengarkan beberapa lagu yang mampu menyejukan pikiran, tak lupa ku telan obat untuk meredakan fluku ini. Karena alasan kesehatan maka kuputuskan untuk tidak begadang seperti biasanya. Sebelum ku tutup mata, tak lupa aku melanjutkan main PES yang sudah ketinggalan zaman.
"Hidup tidak semudah dengan khayalan yang ada"
No comments:
Post a Comment